Segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan), inilah defenisi dari kata rezeki menurut kamus bahasa Indonesia. Definisi tersebut sangat jelas dilihat dari KEHIDUPAN bahwasanya ada komponen hidup yang memiliki kolaborasi antara jasmani dan rohani. Artinya bahwa rezeki bukan tentang kebutuhan jasmani saja melainkan rohani juga.
Rezeki sangat luas, akan tetapi rezeki itu sangat sempit apabila mind set seseorang mendefinisikan dari rezeki tersebut. Boleh, rejeki itu tentang uang yg kemudian digunakan untuk membeli barang barang yang diinginkan. Pastinya ini mempunya nilai gengsi yang amat sangat tinggi hingga apa yang diinginkan bukab menjadi kebutuhan. Boleh juga, secara lebih luas mensyukuri rezeki yang telah ada, artinya segala seuatu yang diperolehnya itu mempunyai nikmat sendiri apabila mensyukuri atas apa yang menjadi miliknya ; besar atau kecil, bagaimana kita menyikapi dan memandang bahwa rezeki bukan melulu tentang uang!.
Keseimbangan kebutuhan rohani dan jasmani kudu terjaga. Jasmani sehat, rohani pun secara emotional dan spritual terjaga dalam membangun jiwa yang bernilai. Hidup raga adalah untuk diri sendiri, hidup jiwa adalah untuk diri sendiri dan orang lain. Banyak contoh bahwa banyak harta apabila tidak dibarengi dengan ketengan batin, apa yang terjadi?, minimal hatinya tidak tenang. Namun apabila orang sedikit harta tetapi jiwa atau rohaninya mempunyai nilai lebih?, pasti tidak ada bisa jalan untuk menjalani kehidupannya. Lebih seimbang adalah irama untuk mengalunkan kehidupan atas kecukupan sesuatu yang dimiliki atas dasar pada kenikmatan dari rezeki yang diperolehnya.
Tuhan sudah menjanjikan dan menyediakan kepada setiap manusia untuk kehidupannya, dan bagaimana manusia itu sendiri memperolehnya untuk mempertahankan kehidupannya.